Vemale.com - Mayoritas krim pemutih abal-abal dan berbahaya memakai bahan merkuri. Padahal, merkuri adalah bahan yang tidak boleh masuk ke dalam tubuh manusia sekecil apapun. Penggunaan krim pemutih berbahaya justru meningkatkan risiko pemakainya dan orang di sekitar pemakai untuk terkontaminasi merkuri.
Dr. Retno I. Tranggono, SpKK menyebutkan bahwa pemakaian krim yang mengandung merkuri dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kanker kulit, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya.

Seperti yang bisa Anda baca pada kisah di atas, ibu yang tetap memakai krim pemutih abal-abal harus melahirkan premature dengan kondisi fisik bayi yang tidak sempurna. Hal ini dapat terjadi karena merkuri masuk ke dalam aliran darah ibu kemudian masuk ke dalam aliran darah bayi. Sebagai racun, merkuri akan merusak sistem pembentukan dan perkembangan janin.
Untuk ibu muda atau Anda yang sedang merencanakan kehamilan, kisah ini bisa menjadi gambaran bahwa efek racun dari krim pemutih berbahaya tetap ada walau pemakaian dihentikan. Seperti yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya, merkuri dapat menjadi racun, tidak hanya pada ibu tetapi juga pada bayi yang dikandung.
Husniah Rubiana Thamrin Akib dari BPOM menyatakan bahwa merkuri sangat berbahaya karena termasuk logam berat. Sekecil apapun jumlah merkuri yang masuk ke dalam tubuh, maka akan menjadi racun. Merkuri yang dioleskan pada kulit dapat diserap kulit dan masuk ke dalam peredaran darah.

Masih menurut Husniah Rubiana Thamrin Akib dari BPOM, efek samping pemakaian merkuri pada kulit adalah perubahan warna, bintik hitam, iritasi, kemerahan, bahkan kerusakan permanen susunan kulit, saraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin.

Banyak penjual yang mengatakan bahwa efek tersebut adalah bukti bahwa produk krim sedang bekerja. Padahal, itu adalah tanda-tanda kerusakan yang dialami kulit. Jika pemakaian diteruskan, maka kulit akan semakin 'tipis' dan tidak dapat memberikan perlindungan dari sinar matahari. Jika pemakaian diteruskan, maka flek hitam bahkan kanker kulit menjadi risiko yang harus ditanggung.
Banyak wanita yang enggan melepas perawatan wajah dengan krim pemutih berbahaya. Awalnya, kulit memang terlihat putih, sehat dan bebas jerawat. Tetapi jika pemakaian dihentikan, kulit akan menghitam sebagai efek samping. Jika pemakaian di teruskan, banyak wanita mengeluhkan seperti cerita di atas, kulit makin berjerawat atau timbul flek hitam yang sangat banyak.
Menurut r. Retno I. Tranggono, SpKK menyebutkan bahwa krim yang mengandung merkuri, awalnya memang terasa manjur dan membuat kulit tampak putih dan sehat. Tetapi lama-kelamaan, kulit dapat menghitam dan menyebabkan jerawat parah. Maka tidak heran jika krim dianggap manjur, tetapi sebenarnya 'diam-diam' merusak kulit dan kesehatan sang pemakai.
Kami tahu, menjadi cantik adalah impian setiap wanita. Siapa sih yang tidak senang dipuji "Kamu makin putih ya, makin cantik.." tapi apakah Anda rela mengorbankan kesehatan demi menjadi cantik? Jangan sekarang Anda mendapat efek cantik 'mematikan', tetapi menjadi bom waktu yang pada akhirnya justru membahayakan kesehatan.
Banyak cara alami yang bisa Anda lakukan untuk memiliki kulit putih, misalnya memakai masker bengkuang atau masker lemon alami. Memang hasilnya tidak cepat, tetapi bahan alami tidak akan merusak kesehatan Anda.
Jika Anda memiliki info krim pemutih abal-abal atau pernah merasakan efek buruk krim pemutih berbahaya, silahkan bergabung dalam komunitas Misteri krim Syahrini dan lainnya.
Sebagai tambahan, efek buruk merkuri pada tubuh bagian dalam baru terasa setelah dua hingga sepuluh tahun. Jadi, jagalah selalu kesehatan dan kecantikan Anda. Tidak hanya untuk Anda sendiri, tetapi juga untuk keluarga tercinta. Tetap cantik, tetap sehat :)
http://www.vemale.com/body-and-mind/cantik/20099-6-kisah-nyata-dampak-krim-pemutih-wajah-berbahaya-7.html
Iya bnr ak salah satu korbanny,bru ngefek pas 2 tahun ga pake lagi. Muka ancurr banget jauhla sm sblm pake cream abal2 itu :(
BalasHapusHalo mba Riska Karlo....
BalasHapusBagaimana efeknya Mba?
Ada fotoku... omg
BalasHapus